Bakteri Halotoleran
Keterangan
Bidang Aplikasi
Limbah perkotaan, limbah kimia, limbah percetakan & pewarnaan, lindi TPA, limbah makanan, dan sistem anaerobik lainnya untuk air limbah industri.
Fungsi Utama
1. Jika kandungan garam dalam air limbah mencapai 10% (100.000 mg/l), bakteri akan beradaptasi dan membentuk biofilm pada sistem biokimia dengan cepat.
2. Meningkatkan efisiensi penghilangan polutan organik, untuk memastikan kandungan BOD, COD & TSS dalam air limbah asin berada pada batas yang sesuai.
3. Jika muatan listrik air limbah mengalami fluktuasi besar, bakteri akan memperkuat kemampuan pengendapan lumpur untuk meningkatkan kualitas air limbah yang dihasilkan.
Metode Aplikasi
Dihitung oleh Kolam Biokimia
1. Untuk air limbah industri, dosis pertama sebaiknya 100-200 gram/m³.3
2. Untuk sistem biokimia yang tinggi, dosisnya harus 30-50 gram/m.3
3. Untuk air limbah perkotaan, dosisnya harus 50-80 gram/m³.3
Spesifikasi
Pengujian menunjukkan bahwa parameter fisik dan kimia berikut ini paling efektif untuk pertumbuhan bakteri:
1. pH: Dalam kisaran 5,5 hingga 9,5, pertumbuhan paling cepat terjadi pada 6,6-7,4, efisiensi terbaik berada pada 7,2.
2. Suhu: Akan efektif pada suhu antara 10℃-60℃. Bakteri akan mati jika suhu lebih tinggi dari 60℃. Jika suhu lebih rendah dari 10℃, bakteri tidak akan mati, tetapi pertumbuhan bakteri akan sangat terhambat. Suhu yang paling sesuai adalah antara 26-31℃.
3. Unsur Mikro: Kelompok bakteri tertentu membutuhkan banyak unsur dalam pertumbuhannya, seperti kalium, besi, sulfur, magnesium, dan lain-lain. Biasanya, unsur-unsur tersebut sudah cukup tersedia di tanah dan air.
4. Kadar Garam: Dapat digunakan di air asin dan air tawar, toleransi kadar garam maksimum adalah 6%.
5. Ketahanan terhadap Racun: Lebih efektif dalam melawan zat-zat kimia beracun, termasuk klorida, sianida, dan logam berat, dll.
*Jika area yang terkontaminasi mengandung biosida, perlu dilakukan pengujian terhadap efeknya pada bakteri.









